Peribahasa dalam bahasa Lampungnya dikenal dengan istilah yang berupa kalimat berisikan kejadian-kejadian sehari-hari yang diperbuat oleh seseorang. Pada peribahasa dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi lima kelompok bagian. Pembagian kelompok tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pepatah
Pepatah iyalah kiyasan tentang keadaan atau kelakuan seseorang. Dalam pepatah tidak ada unsur sindiran dan kalimat tersebut berbentuk kalimat selesai.
Contohnya: (O) Ibung mak jaweh jak ghuppunno.
(A) Ibung mak jawoh jak ghumpunni
Artinya: Rebung tidak jauh dari rumpunnya
Contoh lain dari Pepatah:
1. (O) Pahhik di luwah mettegh di lem.
(A) Pahek di luwah mes di lom.
Artinya: Pahit di luar manis di dalam
Maksudnya: Seperti orang yang bersifat jelek tetapi sebenarnya baik
2. (O) Kanen setelen, utah setakung.
(A) Kan'an setelan, utah setakung.
Artinya: Makan setelah muntah pelepah pinang
Maksudnya: Karena memanfaatkan sesuatu yang sedikit, menelan korban/biaya yang banyak
3. (O) Nettes kemiling di puppik peghahheu.
(A) Mecoh kemiling di pepik biduk.
Artinya: Memecah Kemiri di pinggir bibir perahu
Maksudnya: Suatu pekerjaan yang kemungkinan akan merugikan diri sendiri
4. (O) Tulisan surat diunggak keddak
(A) Tulisan sughat dilambung kedak.
Artinya: Tulisan surat diatas jidat
Maksudnya: Suatu pekerjaan yang kemungkinan akan merugikan diri sendiri
5. (O) Maleu mettuk mak maleu tabui tahhei.
(A) Malu metuk mak malu tabui tahi.
Artinya : Malu kentut gk malu tabur tahi
Maksudnya : Malu dengan hal-hal yang kecil tidak malu dengan keayiban
2. Perumpamaan
Perumpamaan iyalah pengungkapan keadaan atau kelakuan seseorang dengan menjawab perbandingan dari alam sekitar. Dalam perumpamaan memperbandingkan benda-benda di sekitar dengan perbuatan atau kelakuan dengan membubuhi kata gheggeh.
Contoh
Ads 970x90
Monday, 23 September 2019
Bab Istilah/Peribahasa Pelajaran Bahasa Daerah Lampung Kelas IX atau 9 SMP
Rayhan Roshidi Nasrulloh
Seorang mahasiswa.
Comments